Sabtu, 18 April 2015

cara beternak murai

jumpa lagi dengan kami tim usahaternak yang selalu berusaha mengobati dahaga para sobat ternak tentang informasi ternak terupdate dan unik. Tiba saatnya kami ingin berbagi info, masih tentang burung murai batu yang merupakan burung endemik beberapa daerah di Indonesia. Murai batu memang sedang trending sejajar dengan tren yang disebarkan burung kenari, dimana para penghobi dan peternak mulai melirik peluang bisnis si 'ekor panjang'. Berbagai jenis murai batu mulai dipahami oleh para penghobi, salah satunya yang belakangan mulai digandrungi karena beberapa keunggulannya adalah si raja ekor hitam a.k.a murai batu nias yang merupakan murai endemik yang menjadi salah satu maskot burung kicau asli pulau Nias yang mulai disejajarkan dengan burung Beo Nias yang keberadaannya mulai jarang.

Di antara jenis murai murai lain, Murai Nias Raja dengan cepat merebut hati para penggila burung kicau yang sedang bersemangat untuk budidaya maupun melombakan burung kicaunya. Apalagi, Murai Nias dikenal memiliki IQ yang lebih tinggi sehingga daya tangkapnya bagus dan dikenal memiliki mental yang lebih baik, penghobi mana yang tidak tertarik dengan keunggulan tersebut coba. Apalagi Murai Nias mulai disejajarkan dengan Murai Medan yang secara popularitas dimata para penghobi murai berada di posisi puncak. Tentunya sahabat saat ini sudah ada yang memelihara bahkan berternak Murai Batu Nias, untuk itu tim usahaternak ingin berbagi informasi mengenai bagaimana mengenali Murai Nias yang sebenarnya jika dilihat dari ciri fisiknya, serta bagaimana cara pemeliharaan yang tepat agar kualitas Murai Batu Nias bisa benar-benar dimaksimalkan, mari kita simak sobat!

Ciri-ciri Khas Murai Batu Nias

    Seluruh ekor murai batu nias berwarna hitam polos, sedangkan ekor pada murai dari daerah lain bagian bawah ekornya beberapa berwarna putih.
    Murai Batu Nias memiliki mental dan IQ yang baik terbukti tidak mudah stress dan memiliki daya tangkap terhadap suara, sehingga suara kicau si murai dapat dirasakan lebih baik dan bervariasi.
    Murai Nias umumnya memiliki panjang ekor 17-20cm, umumnya para pedagang memberi nama untuk Murai Nias dengan panjang ekor 20 – 25cm sebagai 'Murai Batu Nias Raja'.
    Adanya gap/jarak antar ujung ekor terakhir yang jauh lebih panjang daripada jarak antar ujung ekor lain yang ada diatasnya.
    Biasanya ditemui titik/bercak putih di ujung ekornya, namun hanya sedikit dan jarang.


Cara Perawatan Mudah Murai Batu Nias
Untuk perawatan Murai Nias hampir sama dengan perawatan Murai pada umumnya, yang paling utama adalah pola makan teratur dan terjadwal. Waktu pemberian makan murai batu harus konsisten dan tepat waktu sesuai jam pemberian makan yang sudah menjadi kebiasaannya. Untuk jenis makanan, makanan wajib setiap harinya bagi Murai Batu adalah puding (jangkrik, kroto, ulat bambu atau ulat hongkong) dengan dosis takaran 5-15 ekor disesuaikan dengan tingkatan burungnya, masih pemula atau spesialis burung kontes.

Selain harus memperhatikan pola makan, faktor kebersihan dan kebugaran Murai Batu Nias juga harus diutamakan. Jika cuaca cukup panas, setiap hari si ekor hitam harus dimandikan paling tidak 2 kali sehari. Namun jika cuaca kurang bersahabat (mendung atau berangin) cukup dimandikan 1 kali sehari. Setelah dimandikan, si Murai Nias harus dipanaskan/dijemur paling tidak 2-3 jam juga melihat pada kondisi cuaca jika memungkinkan. Setelah murai Nias bersih, saatnya melatih kebugaran dengan melepaskan ke kandang yang lebih luas untuk merengganggkan otot-ototnya. Dengan perawatan yang tepat, performa si Murai akan maksimal dan bukan tidak mungkin bisa bersaing di perlombaan sehingga harga jual murai langsung meroket dan tawaran akan berdatangan